Karya Bercerita - Di era saat ini dimana informasi-informasi bertebaran sana-sini dengan berbagai macam dikemas dalam sebuah desain yang menarik dan tak kalah keren satu sama lain, sehingga sulit dikata jika kita ingin menyampaikan sesuatu melalui desain visual kita dengan bersaing dengan ribuan bahkan jutaan desainer grafis yang mampu memberikan karya luar biasa.
sebenarnya desain yang baik adalah desain yang mampu dibaca dan dipahami oleh target audiens. yaitu desain yang memiliki prinsip-prinsip dengan tujuan menyampaikan informasi secara visual.
Elemen-elemen dasar dalam sebuah desain tidak dapat berdiri sendiri sebagai tujuan fungsi maupun estetika, karena semuanya memiliki ikatan erat yang saling berhubungan satu sama lainnya.
dalam sebuah desain diperlukan pengorganisasian semua elemen-elemen yang ada dalam satu kesatuan/unit, sehingga mampu menyajikan kenyamanan dan juga mempunyai jiwa sebagai wujud kedalaman estetika.
adapun prinsip-prinsip yang harus ada dalam desain komunikasi visual adalah sebagai berikut:
1.Unity (kesatuan)
Beberapa bagian yang terdapat di dalam sebuah karya DKV harus digabung atau dipisah sedemikian rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. jadi dalam penyajian nantinya audiens dapat memilah informasi yang dimunculkan.
misalnya :
- nama gedung harus dekat dengan teks alamat
- Splash diskon jangan berjauhan dengan produk yang akan ditawarkan.
2. Balance (keseimbangan)
pada umumnya keseimbangan dalam sebuah karya desain dilihat secara simetris, lurus atau tidak, berisi atau tidak dalam penempatan sebuah atau beberapa objek.
Garis-garis imajiner, baik vertikal maupun horizontal dapat digunakan untuk mencapai keseimbangan, walaupun pada kenyataannya tidak simetris (asimetris.
Simetris, Adalah Kondisi dimana semua objek berada ditengah-tengah workspace, sehingga terlihat terbagi rata/sama antara sisi yang satu dengan satu sisi yang lainnya.
Asimetris, adalah posisi dimana sebagian besar objek berada di salah satu sisi, sehingga terkesan berat sebelah namun disisi lainnya juga di beri objek lain yang mampu memberikan kesan sama rata.
3. Proportion/Prespective
Proporsi adalah upaya untuk memperoleh keserasian melalui perbandingan-perbandingan yang tepat. dengan kata lain proporsi adalah adanya objek gambar atau tulisan yang memiliki skala yang berbeda dan disusun berulang. seperti contoh ilustrasi peti mati yang juga nampak sebagai pilar gedung, disusun secara berurutan dan berulang namun dengan ukuran, sehingga terlihat seperti prespektif.
4. Rythm (Irama)
Rythm atau irama dalam sebuah desain adalah pengulangan unsur visual yang disusun dengan jarak tertentu sehingga mampu menghasilkan pola/teksture pada desain. irama dapat dihasilkan dari adanya repitisi dan variasi penempatan objek pada desain. Irama dalam pembuatan objek gambar juga mampu memberikan suatu ilusi pada mata seseorang, dan juga estetika keindahannya. Konsep ini seringkali dipakai oleh kebanyakan desainer grafis dalam pempuatan logo perusahaan, selain karena simpel namun juga terlihat elegan.
Adapun jenis Rythm (Irama) terbagi menjadi 3 yaitu :
- Regular rhythm
Elemen visual yang disusun berulang dengan kesamaan bentuk, ukuran dan jarak.
- Flowing rhythm
Elemen visual yang menciptakan kesan gerak (sense of movement) dan terlihat organis
- Progresive rhythm
irama visual yang ditunjukkan dengan urutan bentuk melalui langkah yang progresif
5. Movement (Alur Baca)
Movement adalah peletakkan elemen-elemen desain yang diseseuaikan. Sehigga alur baca yang dibuat dan diatur oleh desainer dengan meletakkan objek elemen-elemen yang sedemikian rupa sehingga mampu membuat mata pembaca terarah mulai dari awal sampai pada akhir.
biasanya terdiri atas, Intro-Image-methode-image-result-chart-reference. Tekadang elemen yang dipasang juga berukuran berimbang besar dan kemudian kecil lalu besar lagi hal ini agar menimbulkan kesan teratur sehingga dapat urut untuk dibaca.
6. Emphasis (Penekanan)
Emphasis atau penekanan adalah penggambaran suasana yang ada dalam sebuah desain dengan meletakkan posisi objek utama berbeda dengan elemen lainnya sehingga menjadi prioritas dari keseluruhan elemen yang ada di dalam desain.
Penekanan bisa melalui Slogan/Judul, atau Ilustrasi/Foto. yang lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas.
Adapun cara untuk menghasilkan emphasis adalah sebagai berikut :
- Perbandingan Ukuran, buat ukuran yang berbeda dari yang lain biasanya lebih besar agar audiens mampu melihat lebih jelas dan utama dalam keseluruhan desain tersebut.
- Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar.
- Perbedaan warna yang mencolok.
- memanfaatkan 'White Space' atau bidang kosong
-perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf.
Itulah beberapa yang bisa kupaparkan satu persatu prinsip dalam sebuah desain Komunikasi Visual, kalian bisa melakukan penerapan dalam hal pembuatan Banner, Layout buku, pamflet, poster dan lain sebaginya. Pada dasarnya desain komunikasi Visual adalah cara seorang desain berkomunikasi dengan berbagai macam audiens hanya dengan Visualisasi saja. artinya bagaimana mungkin desain kita dapat diterima jika prinsip-prinsip yang ada tidak jelas atau sulit dipahami maksudnya. selamat dan semangat berkarya....!
5 comments
mantab infonya gan
Bermanfaat min infonya. Saya juga tadinya pgn ngambil smk jurusan dkv. Tp gk jadi
Haha gak pa" gan asal punya bakat dan kemauan aja....
Keren nih sangat membantu
izin copas
EmoticonEmoticon