Bagaimana Membuat Portofolio Pekerjaan Yang Baik dan Tepat Sasaran |
Bagaimana Membuat Portofolio Pekerjaan
Hallo teman-teman jadi saya akan
sedikit membagikan cerita pengalaman mengenai portofolio pekerjaan ini,
beberapa waktu yang lalu saya memutuskan untuk mencari pekerjaan saampingan,
karena sudah bosen liburan semester akhir kuliah saya yang cukup lama. Namun
pekerjaan yang saya inginkan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan dunia
multimedia, ya karena saya melihat potensi diri saya ada di bidang itu,
maksudnya kalo ditanya apa-apa mengenai seputaran multimedia yaa Insya Allah
paham lah dikit-dikit.
Saya juga sebenernya sudah 3 kali
bekerja dengan rentan waktu yang beragam, awal saya bekerja itu di tempat
semacam studio Foto dan video gitu di daeran Klaten, namun tokonya tidak hanya
menawarkan produk dan jasa multimedia saja melainkan ada reparasi dan jual helm
serta menjual onderdil motor. Pengalaman yang saya dapatkan jadi berasa banget
pada awal kerja bagaimana tidak, harapannya disuruh kerja didepan computer
mengedit foto atau video atau nyuting manten gtu apalah, lhah ini malah disuruh
nglayanin onderdil motor bahkan kadang
disuruh masang. Yaaa gimana lagi wong pekerjaan lah yaa, yaa saya kerjain.
Untungnya skill saya cepat menyesuaikan. Dari yang megang-megang mouse nan
imut-imut itu sampai megang kunci pas atau masang busi yang sangar keliatanya.
Di tempat ini saya hanya bertahan 3 bulan saja. Karena jauh sekali tempat
tinggal saya dan harus naik sepeda Prambanan-Klaten yang entah berapa kilo
karena sepeda saya gak ada spedometernya.
Key : Bagaimana Membuat Portofolio Pekerjaan Yang Baik dan Tepat Sasaran
Pekerjaan kedua saya jalani
sebagai pekerja part time di bagian souvenir tentunya ditoko souvenir, pada
saat melamar pekerjaan ini, waktu saya masih semester 2 di perkuliahan, dengan
posisi sebagai desainer grafis. Dan Alhamdulillah walau part time yang kerjanya
hanya 4 jam perhari, namun gajinya lumayanlah untuk makan selama sebulan. Tapi
ternyata sama halnya di kerjaan yang pertama saya justru lebih banyak ngerjain
produksinya ketimbang desainnya. Yaa gak jauh bedalah sama CS, Cleaning Service
ya bung bukan Costumer Service. Yaaa bersih-bersih toko ngepel, dan kadang
nguras kamar mandi. Yaah dan lain sebagainya. Alhamdulilah lagi skill saya bisa
diajak kompromi seolah langsung lihai dalam hal percleaningan ini.
Lumayan lama saya bekerja di
tempat yang kedua ini sekitar 1 tahun kalo nggak salah, saya mengajukan resign
pekerjaan ini lagi-lagi karena masalah waktu dan jarak yang memisahkan, dan
yang paling mengenaskan itu kalo bayarannya molor, bisa sampai 1 minggu lebih,
iya kalau ada sisa-sisa harta di dompet kalo tidak, kan mengenaskan lagi.
Key : Bagaimana Membuat Portofolio Pekerjaan Yang Baik dan Tepat Sasaran
Kemudian setelah proses
menganggurkan diri selama setahun dan akhirnya tiba lagi masa dimana kebutuhan
semakin melonjak dan omset pemasukan tidak ada sama sekali, yahh akhirnya saya
kembali menebar jala surat lamaran dan CV ke beberapa industry yang masih
berhubungan dengan multimedia. Inilah teknik yang saya gunakan untuk mencari
pekerjaaan, akan saya bahas mengenai teknik ini di postingan saya selanjutnya.
Di tunggu saja wahai para pencari kerja wkwkwkwkw.
Oke akhirnya saya menemukan satu
lowongan pekerjaan disebuah industri developer, tapi kali ini saya memang
ditempatkan dibagian editing video untuk konten youtube. Saya bekerja disini
yah lumayan sekaligus belajar mengenai masalah internet marketing karena
kebanyakan dari mereka yang ada di sini bekerja juga sebagai internet
marketing, ahli-ahli SEO dan lain sebagainya mastah lah pokok.a, tapi sayanya
yang tidak pandai belajar hal-hal begitu hehehe. Pada akhirnya setelah 6 bulan
bekerja, dan waktu itu bertepatan dengan ada tugas kuliah untuk membuat film,
yang mana produksi pembuatan film ini cukup panjang dan menyita waktu, akhirnya
saya memutuskan untuk focus nugas saaja dan jelas akhirnya resign juga.
Jadi begini inti dari secuil
pengalaman saya diatas bahwa pekerjaan yang kamu cari dan kamu inginkan tidak
akan selamanya sesuai dengan kemampuanmu. Nah disitulah kita dapat belajar
banyak hal mengenai pekerjaan. Dan yang terpenting adalah, kumpulkan portofolio
dari pekerjaanmu tersebut. Itulah mengapa portofolio yang baik adalah pengalaman
sebenarmu, dan jangan lupa untuk menyimpan dan mendokumentasikannya, karena akan
sangan berguna untuk pekerjaanmu kedepannya.
Tags : cara membuat portofolio pekerjaan,cara membuat portofolio kerja,cara membuat portofolio lamaran pekerjaan,cara membuat portofolio lamaran kerja,cara buat portofolio lamaran kerja
EmoticonEmoticon