Setiap orang di muka bumi ini pasti merasakan apa itu jatuh cinta, kasih sayang, kemudian sakit hati, kecewa, marah, dan lain sebagainya. Namun, pada dasarnya semua itulah yang mewarnai dan membumbui kehidupan ini agar semuanya terasa indah. Sebagai contoh saja, kalian tau bahwa pare itu pahit, cabe itu pedas, garam itu asin, dan gula itu manis. Semuanya akan menjadi tak enak dan membosankan ketika kita hanya memakan salah satunya saja, namun ketika semua rasa tersebut dicampur dan diolah sedemikian rupa maka akan menjadi sebuah hidangan yang enak nan lezat.
Begitupula
dengan kehidupan ini semua itu akan berjalan dengan indah, tatkala kita mampu
mencampur dan mengolah berbagai macam rasa itu. Rasa yang ada dalam diri kita
itu memang beragam tak mampu rasanya untuk menjelaskan satu-persatu, baik itu
adalah rasa yang kita sukai atau rasa yang kita benci.
Pada
dewasa ini seringkali kita melihat dan merasakan sendiri bagimana dampak
perasaan seseorang, hanya seseorang saja mampu mengubah dan membuat mata
seluruh dunia menatap kepadanya, atau ketika seseorang menungkapkan
perasaannya, apa yang ada dibenaknya
saja kemudian, banyak orang yang menganggapnya dengan sesuatu tuduhan ataupun pujian, dan mampu membut suatu masalah besar atau bahkan “masalah internasional”.
saja kemudian, banyak orang yang menganggapnya dengan sesuatu tuduhan ataupun pujian, dan mampu membut suatu masalah besar atau bahkan “masalah internasional”.
Pada
dasarnya masalah besar itu sebenarnya tidak akan terjadi ketika kita mampu
memanajemen perasaan dan ucapan kita saat ini, terlebih lagi bahwa saat ini
kita berada dalam dunia yang penuh dengan kemutahiran teknologi informasi.
Dimana, setiap apa yang kita ucapkan walau hanya dengan dalih mengungkapkan
perasaan/pendapat adalah hak kita namun,
faktanya hak yang kita punya justru akan menjadikan malapetaka bagi kita
sendiri.
Untuk
itu dalam artikel kali ini penulis memberikan judul yang berulang dengan
susunan yang berbeda, “kacamata sebelah atau sebelah kacamata”, sebenarnya
artikel ini ditulis karena melihat kondisi kebnanyakan orang sekarang sudah
pengen terkenal dengan mengajukan kepandaiannya dalam menuntut hak atas
pendapatnya. Artinya kita seharus tidak selamanya menganggap
apa yang menjadi
hak kita tidak selamanya bisa menjadi hak kita dan tidak selamanya pula baik
untuk kita.
Jika
kita melihat sesuatu dengan dua atau lebih sudut pandang yang berbeda, Insya Allah
akan menjadi sesuatu yang indah dan baik.
Melihat
Dengan Sudut Pandang Yang Berbeda, Dengan Kacamata Yang Terbaik
Kalian
pasti pernahmerasakan kesedihan, marah, ataupun kecewa. Semua itu akan selalu
terjadi selamanya. dan permasalahannya adalah apakah kita terlarut dalam
perasaan itu atau tidak ?
Pada
umunmnya terlarut pada perasaan yang menyedihkan tersebut akan membuat kita
semakin terpuruk. Mengapa ?. karena, hidup ini sangatlah singkat, lalu kenapa
kita membuang-buang waktu dengan hanya
“menikmati” keterpurukan tersebut...?
Lalu,
bagaimana kita bisa saling memahami antara yang tersakiti dan yang “katanya”
menyakiti ?. satu-satunya jalan hanyalah bagaimana kita melihatnya. jika kita
hanya melihat bahwa perlakuan tersebut pada kita sangatlah menyakitkan maka,
cobalah melihat dari sudut pandangnya. Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
untuk kita sendiiri....” apakah dia tidak tersakiti atas perlakuannya
sendiri....?” , “mungkin ini jalan terbaikku, lalu bagaimana dengan
dirinya...?”, “apakah dia selalu merasa baik, saat memberikan keputusan yang
menyakitkan itu....?” .
Dan
buatlah semua pertanyaan yang tdak memihak pada dirimu sendiri, hal ini akan
menjadikan hatimu menjadi tegar dan kuat, bukan malah mengasihani dirimu sendri
dengan cara keterpurukan tersebut.
Jangan
Pernah Menghina atau Mencaci Maki
Sangat tidak heran ketika seseorang sakit hati maka yang Ia rasakan
sangatlah marah, sehingga terkadang sulit atau bahkan tak mampu mengendalikan
kemarahannya tersebut alhasil, yang terjadi hanyalah kata-kata yang tidak
mengenakan hati mulai keluar dari mulutnya,
Memang sesaat setelah meluapkan emosi melalui kata-kata kita akan
merasakan perasaan puas, lega. Namun itu hanya sesaat setelah, beberapa waktu
kemudian perasaan bersalah yang sangat mendalam justru akan menancap di hati
kita. Mengapa....? itu karena segala sesuatu yang memang berlawanan dengan hati
kecil kita itu memang terasa menyenangkan namun itu hanya “sesaat saja”.
Sebagai contoh saja kamu adalah orang yang tak suka dengan rokok,
namun ternyata kamu melawan hal itu karena penasaran, akhirnya kamu mencoba
untuk mulai menghisap satu, dua buah batang, memang pada awalnya kesenangan
dalam diri kita akan timbul. Tetapi sebaliknya ketika kita menengok pada sisi
kerugiannya sangatlah besar. Dan lebih parahnya lagi kerugian tersebut malah
dirasakan juga oleh orang-orang sekitar kita.
________________________________________________________________________________
Intinya pada penghujung
tulisan ini menurut saya, sakit hati, kecewa dan lain sebagainya itu hal
yang lumrah/wajar dan memang harus kita ikuti saja alurnya. Tak perlu membuat
hal-hal yang di luar kewajaran, yang mana pada akhirnya akan membawa kita
kedalam jurang penyesalan.
Inget
sob, jalan kita masih lah panjang, kalau memang selama kita hidup ini belum
bermanfaat bagi orang lain , jangan dulu deh coba-coba berani mati....... maksudnya, mari perbanyak kebaikan dalam diri
kita dan juga untuk orang lain walau terkadang kita gak dibaikin tapi, tak apa
lanjutkan saja kebaikanmu kawan........ Salam
EmoticonEmoticon